Wednesday, 4 January 2017

Resensi: Women Self Defense

Satu kata untuk buku karya Muthia Esfand ini. KEREN!
Melalui buku ini, penulis benar-benar menyadarkan pembaca akan bahaya kekerasan dan kejahatan yang mengintai dan mengancam perempuan. Media dewasa ini tidak lepas dari berita kriminal yang seringkali menjadikan perempuan sebagai korban. Bila selama ini kita hanya dapat berdecak ngeri dan berdoa agar tidak menjadi korban darinya, setelah membaca buku ini kepercayaan diri dan keberanian untuk mengindari situasi buruk tersebut akan timbul.

Dalam bukunya, penulis memaparkan fakta berdasarkan sumber-sumber terpercaya. Diawali dengan realita bahwa tingkat kekerasan dan kejahatan terhadap perempuan semakin meningkat setiap tahunnya, tentunya memaksa kita kaum perempuan untuk tidak sekedar termenung dan pasrah akan kenyataan ini. Fakta yang semakin mengerikan adalah hingga kini perempuan masih menjadi objek favorit kasus kejahatan.

Mengapa? Karena cara pandang banyak orang bahwa perempuan adalah pihak yang penuh keterbatasan dan kelemahan dalam hal fisik, mental maupun tingkat intelektualitas (hal. 14). Dalam berbagai situasi sulit dan membahayakan, kaum perempuan akan rapuh dan diliputi rasa takut berlebih. Hal inilah yang kemudian dijadikan senjata bagi para pelaku kejahatan untuk menjadikan perempuan sebagai korban empuk.

Diantara kejahatan mengerikan yang mengintai perempuan dalam tiap aktivitasnya adalah pemerkosaan, pelecehan seksual, pencopetan, hipnosis, bahkan kejahatan lain yang mengampiri saat berada di dalam rumah. Dalam bab tersendiri, penulis menjelaskan tiap kejahatan dengan sangat detil, termasuk bermacam bentuk dari tiap kejahatan, modus pelaku, tips agar kita terhindar dari kejahatan, dan hal-hal yang harus dilakukan bila akhirnya menjadi korban. Bukan persiapan untuk menjadi korban ya, melainkan membangun kesadaran untuk menungkap kejahatan.

Poin plus dari buku ini menurut saya, sang penulis selalu menyisipkan fakta pada tiap sub babnya berupa cuplikan berita dari media massa, cerita kerabat yang hampir atau pernah menjadi korban ataupun pengalaman pribadinya. Dari situlah pembaca dapat lebih yakin bahwa isi buku tersebut bukanlah sekedar cerita fiktif. Fakta-fakta tersebut akan semakin membuka mata pembaca bahwa kejahatan begitu dekat dan dapat mengintai perempuan mana saja, dimana saja, dan tentunya kapan saja. Maka dimanapun berada, pastikan kita memasang insting untuk tetap waspada!

Selain pemaparan segala detil tentang jenis kejahatan, isi utama buku ini adalah pada cara yang dapat kita lakukan saat berada di depan pelaku, dalam kondisi terhimpit dan kemungkinan menjadi korban kejahatan semakin besar. Kita dapat mengandalkan badan kita -tentunya yang masih dapat bergerak bebas & tidak berada dalam cengkraman pelaku- dan 'senjata' lain yang bisa dibawa dalam handbag.

Jurus praktis yang selalu disebutkan oleh penulis yang hobi travelling ini adalah kombinasi gerakan dasar, seperti pukul-pukul-tendang atau pukul-dengkul-tendang dengan tujuan utama melemahkan konsentrasi pelaku. Saat pelaku mulai kehilangan fokus, kita dapat memikirkan cara untuk kabur maupun menyerang kembali pelaku. Berbagai serangan yang bisa digunakan dijelaskan dengan rinci namun singkat dan jelas, sehingga mudah dipahami. Setiap penjelasan serangan pun disertai gambar yang dapat mempermudah pembaca mempraktikkannya.

Dalam situasi lain, kita dapat menggunakan 'senjata' untuk menyerang pelaku. Berbagai benda yang melekat di tubuh maupun yang sengaja disiapkan dapat membantu kita melumpuhkan atau minimal menghilangkan konsentrasi pelaku. Benda sederhana seperti jarum pentul pun dapat menjadi senjata saat kita berada dalam situasi berbahaya. Dengan penjelasan dan ilustrasi sederhana, penulis benar-benar membantu kita untuk meningkatkan kewaspadaan dengan membawa berbagai benda yang dapat dimanfaatkan sebagai senjata. Menarik, bukan?

Dari segi fisiknya, buku ini ringan dan praktis untuk dibawa. Dengan tebal 184 halaman, buku ini berisi penjelasan yang begitu padat, tidak bertele-tele, bahasanya sederhana dan begitu mudah dipahami. Memang terdapat beberapa kesalahan penulisan sederhana, seperti letak huruf yang terbalik, namun typo tersebut tidak akan membingungkan pembaca.

Penulis yang juga seorang aktivis Women Self Defense menunjukkan tingkat keilmuan dan pengalamannya dalam buku ini, sehingga ia terlihat begitu menguasai materi yang ditulisnya. Melalui karyanya, ia mengajak kaum perempuan untuk tidak sekedar pasrah terhadap tindak kejahatan yang menimpanya, melainkan harus melawan dan tidak menyerah. Dan akhirnya, buku ini patut dimiliki oleh kaum perempuan yang sadar akan keadaan berbahaya di sekelilingnya dan ingin membentengi diri dengan ilmu bela diri praktis. Selamat membaca!

2 comments:

  1. buku penting nih buat para perempuan. Ih emang ya, Mba, kriminalitas makin mengerikan. Semoga kita selalu dilindungi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin mba. Iya, perempuan msh jd sasaran empuk, hrs terus waspada ya. Salam kenal mba :)

      Delete