Wednesday 7 July 2021

Wrap Up: Januari - Juni 2021

Jika seorang bookstagram atau bookblogger akan membuat postingan Wrap Up setiap bulan, biarkan saya yang bukan keduanya memborong sekaligus dalam rentang 6 bulan alias setengah tahun.


Sejak awal tahun 2021, saya tidak merancang target jumlah buku yang harus dibaca dalam setahun. Tidak seperti dua tahun sebelumnya yang berturut-turut saya pasang target 24 buku dalam setahun. Yes, artinya cuma 2 buku saja tiap bulannya. Target dua tahun belakangan yang tidak tercapai dengan baik membuat saya lebih santuy dalam membaca di 2021, sehingga tidak memasang target apapun.

Kesibukan di hari-hari sekolah yang KBMnya hampir 70% dilaksanakan secara daring menjadi alasan saya jauh dari kegiatan membaca. Baru di pertengahan tahun 2021 tepatnya menjelang libur akhir tahun ajaran, kegiatan membaca menemukan kembali gairahnya. Hal ini berulang setiap tahun kok. Saat liburan apalagi masa pandemi yang membuat gak bisa kelayaban kemana-mana saya baru akan merasa butuh kegiatan berfaedah, apalagi kalo bukan membaca.

So here is the wrap up selama setengah tahun 2021:

  1. MARYAM karya Okky Madasari. Tertarik saat membaca sinopsisnya di iPusnas. Tentang mereka yang terusir karena iman di negeri yang penuh keindahan. Maryam dan keluarganya menganut agama yang menjadi mayoritas di negeri ini, namun mereka tidaklah sama. Setidaknya itu yang orang-orang bilang tentang Maryam.

  2. ENTROK karya Okky Madasari. Setelah menikmati tulisan Mbak Okky di novel 86 dan Maryam, saya penasaran dengan bukunya yang lain. Entrok lah yang terpilih setelah membaca review para bookstagram. Kisah hidup Marni dan anaknya, Rahayu rumit sekaligus menarik untuk diikuti sampai habis. Marni dan Rahayu, dua orang yang terikat darah namun asing bagi satu sama lain. Keduanya hidup dalam pemikiran masing-masing tanpa ada titik temu. Kerumitan kisah hidup kedua wanita ini dimulai dari sebuah Entrok, yang baru saya tau artinya setelah membaca novel ini.

  3. PEREMPUAN BERSAMPUR MERAH karya Intan Andaru. Perlu membaca setengah isi novel lebih untuk saya bisa menemukan makna sampur merah yang tertulis sebagai judul. Meski begitu, tidak bosan saya telusuri kisah hidup Sari, yang kehilangan bapaknya pada tragedi tahun 1998. Dari novel ini saya baru tau bahwa pada tahun itu tragedi yang terjadi bukan hanya seputar unjuk rasa mahasiswa di ibu kota untuk menggulingkan penguasa. Pada tahun itu ada tragedi dukun santet di sudut kota lain yang menjadi latar kisah novel ini.

  4. AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG karya Tere Liye. Kisah seorang anak yang dibesarkan dengan dongeng-dongeng seputar kesederhanaan hidup. Membaca buku ini membuat saya membayangkan masa kecil yang diisi dengan cerita dongeng pengantar tidur. Bedanya, pada novel ini sang anak lantas membenci ayahnya sendiri, saya selalu merindukan dongeng dan masa-masa saya bisa mendengarnya dari Bapak. 

  5. CEWEK PALING BADUNG DI SEKOLAH karya Enid Blyton. Awal mengenalnya sebagai novel anak-anak, saya tertarik dengan kehidupan Elizabeth Allen di sekolah dan asrama tempatnya tinggal. Ending yang mudah ditebak namun alurnya yang membuat saya takjub dan betah membaca sampai akhir. Tingkah laku Elizabeth yang ajaib menjadi magnet dalam buku ini. Sayangnya, untuk ukuran novel anak, ada terjemahan kosakata yang -menurut saya- kasar dan ditulis berulang kali sehingga cukup tidak nyaman dibaca. 

  6. NINEVELOVE karya J. S. Khairen. Kisah drama manis bertema benci jadi cinta yang melibatkan tokoh utama Dewi, Joven, dan kawan-kawan terdekat mereka. Gemes sih sama tokoh Dewi dan Joven, yang harus berkelana dulu dalam urusan kisah kasih sebelum akhirnya sadar akan perasaan mereka masing-masing yang mulai saling sayang. Aduh, ftv banget ya hehe. Saya sih beneran salut sama tokoh Dewi, yang meski secara fisik digambarkan kurang menarik, namun kepribadiannya benar-benar menarik dan membuat kehadirannya selalu dirindukan. Btw sampai akhir novel saya belum ngeh makna dari judulnya. Ada yang bisa kasih pencerahan?


  7. HALAL HARAM FOOD FOR KIDS karya Kak Lukman. Buku sebanyak 108 halaman ini menjadi satu-satunya buku fisik yang saya selesaikan. Ditujukan bagi anak-anak untuk mengenal jenis makanan dan minuman yang halal dan haram, buku ini sangat menyenangkan untuk dibaca karena full colour dan ditulis secara singkat sehingga mudah dipahami. Cakupan pembahasannya juga cukup lengkap untuk ukuran buku anak-anak: dari pengertian halal & haram, makanan dan minuman haram, adan makan dan minum, syarat menyembelih hewan, sampai tips memilih jajanan sehat. 

  8. YOUNG ADULT: ENIGMA PASHA karya Akaigita. Awalnya tertarik saat membaca judulnya yang tak biasa, begitu juga desain covernya. Ditambah banyak komentar yang menyertai bahwa cerita dalam novel ini menarik, fixed saya langsung ikut antrian novel ini. Berminggu-minggu saya mengantri, dan akhirnya bisa ikutan bilang bahwa ya, cerita dalam novel ini menarik. Enigma yang ternyata bermakna teka-teki; misterius, tepat digunakan untuk menggambarkan sosok Pasha. Sejak kehadirannya sebagai siswa baru, Pasha langsung menjadi bahan omongan sekaligus menarik perhatian. Terutama bagi Sella, yang kebetulan jadi teman semejanya. Kehadiran dan kepergian Pasha yang begitu misterius ternyata bagian dari rencananya untuk menarik Sella pada sebuah jebakan tidak terduga. 

  9. DRACULA: Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib karya Hypatia Cneajna. Bila kebanyakan buku yang saya baca di iPusnas didasari oleh ketertarikan pada judul/cover/sinopsis, komentar pembaca, dan banyaknya pembaca dan yang masih mengantri untuk membaca; kali ini cukup dari judul yang membuat saya tercengang. Jujur saya baru tau sosok Dracula yang sebenar-benarnya dari buku ini. Sosok yang lahir jauh sebelum novel Dracula karya Bram Stoker dirilis ini adalah sosok kejam yang menghalalkan segala cara demi mendapat dan mempertahankan kekuasaannya. Kekejaman yang paling nyata adalah bagaimana Vlad III ini membantai siapa saja yang tidak Ia sukai dan menghalangi kekuasaaannya. Hidup semasa perang Salib, korban kekejaman Dracula juga meliputi umat Islam khususnya pasukan Turki yang dibunuh dengan cara-cara yang tidak manusiawi dan beberapa diantaranya belum pernah dilakukan pada masa itu. Selama membaca buku ini, saya mengkonfirmasi hasil bacaan saya dengan pengetahuan yang dimiliki suami saya dari sisi Sejarah. Hasilnya, isi buku ini sama dengan literatur Sejarah yang suami saya baca.  

     
  10. GENERASI 90AN Karya Marchella FP. Menemukan buku ini setelah merampungkan buku Dracula yang penuh dengan kisah suram, menjadi hiburan yang amat menyenangkan. Buku ringan yang membahas serba-serbi masa 90an ini sukses membawa saya dan suami bernostalgia kemasa kecil. Ya waktu itu saya ajak suami untuk membaca bersama, sekaligus bertukar cerita pengalaman kami tentang hal-hal yang ditulis disana. Film, musik, dandanan, permainan, bacaan bahkan makanan dibahas dalam tulisan singkat dan ilustrasi yang amat menghibur. Tak jarang ketika membaca saya ber "WOW iya dulu tuh ..." atau "ya ampun bener banget jadi inget dulu..." hahahaha. Buku ini sukses mencuatkan rindu yang teramat dalam pada masa-masa gadget terkece kami adalah tamagotchi. LOL. 

    It's tamagotchi if you want to know. Sumber : Liputan6.com


  11. LELAKI HARIMAU karya Eka Kurniawan. Siapa yang tak kenal Eka Kurniawan dengan novel dan kumpulan cerpennya yang fenomenal. Meminjam dan membaca novel ini berawal dari ketidaksengajaan, dan berakhir pada jatuh cinta dengan tulisan Mas Eka. Meski sudah kerap melihat nama dan karya-karyanya, ini buku pertama Eka Kurniawan yang saya baca. Yang menarik buat saya dari novel ini adalah alurnya, maju mundur didominasi alur mundur, perlahan-lahan membawa saya pada teka-teki seputar ending cerita yang sudah dimunculkan pada bab awal. Secara tersirat saya malah mengambil pelajaran dari gaya penulisnya menuturkan cerita, bahwa apa yang sekilas tampak oleh mata tidak selamanya sesuai dengan yang sebenarnya terjadi karena mata bisa melewatkan fakta-fakta yang harusnya juga didengar dengan baik. Jadi sebelum kita bisa sampai pada sebuah kesimpulan apalagi yang terkait dengan hidup orang lain, wajib bagi kita menilik sumber-sumber lain untuk melengkapi praduga yang ada. 

     
  12. REPRESI karya Fakhrisina Amalia. Novel bernuansa cerita kelam sang tokoh utama menjadi menarik di mata saya karena ada sisipan ilmu psikologi disana. Proses konseling yang dilalui Anna si tokoh utama dengan bantuan Nabila sang psikolog sangat menarik. Saya bisa mencatat pelajaran bahwa psikolog tidak lah memberikan solusi secara langsung bagi klien; namun memberinya ruang untuk berbagi cerita, merasa, dan membantunya hingga klien dapat menerima dan memaafkan diri sendiri. Seperti Anna yang perlahan-lahan bisa mengeluarkan emosi negatifnya yang selama ini ia pendam sendiri. Setiap membaca bagian saat Anna mengeluarkan semua emosi negatifnya, saya seolah-olah ikut terbawa merasakan lelah. Dan senang bila akhirnya Anna bisa belajar menerima dan memaafkan dirinya. Anna merasa ada perkembangan baik dalam hidupnya; luka yang ia simpan perlahan menghilang; dan ia siap memperbaiki hidupnya sendiri dengan dukungan dari orangtua dan sahabat-sahabatnya. Pelajaran tersirat dari novel ini tentang perjalanan Anna menyembuhkan luka nya dengan bantuan Nabila menurut saya bisa diterapkan dalam profesi saya sebagai guru, ketika menghadapi siswa/i saya. Meski rasanya akan lebih menantang karena hanya sedikit ilmu psikologi pendidikan dan perkembangan yang saya miliki. 

Akhirnya, 12 buku selesai saya baca meskipun tidak rutin setiap bulan. Kalo dirata-rata, pas ya 12 buku dalam 6 bulan seolah-olah tiap bulan saya beres membaca 2  buku. Hahahaha. Well, 11 dari 12 buku diatas daya pinjam dan baca di aplikasi iPusnas. Berhubung masih ada kesepakatan saya dan suami untuk tidak menambah buku fisik, saya betul-betul memanfaatkan aplikasi tersebut. Mumpung masih gratis dan semakin banyak koleksi buku bagus yang up-to-date.

Dari judul-judul di atas, adakah yang sudah teman-teman baca? Boleh dong share ceritanya di komentar :) Atau teman-teman punya rekomendasi buku dari iPusnas yang menarik untuk dibaca? Feel free to drop the title below :)

See ya!

No comments:

Post a Comment