Sunday 30 August 2015

Seblak (yang Gagal)

Seblak dikenal sebagai makan khas daerah Bandung, Jawab Barat. Namun ada pula yang menyebutnya berasal dari daerah Jawa Tengah, karena bahan utama dan tekstur makanannya sama. (Wikipedia)

Belakangan, seblak menjadi jajanan favorit di sekitar tempat tinggal saya. Rasanya yang pedas, harga terjangkau, serta porsi kecil yang tidak terlalu mengenyangkan menjadikan seblak sebagai alternatif jajanan baru. Ada dua jenis seblak yang beredar, seblak kering dan basah. Dari isinya, seblak terbagi menjadi seblak mi, seblak makaroni, seblak baso, atau seblak ceker ayam. Wahh, banyak macamnya ya.

Awalnya, saya begitu tertarik dengan seblak. Penasaran mungkin lebih tepatnya, karena 'banyak' orang di sekitar menyebut-nyebut nama jajanan itu. Akhirnya kesampean juga saya mencoba seblak -bikinan teman-teman di sekolah. Namun setelah itu saya kapok karena rasa puedeesssnyaa yang menggila. Wuihh! Sampe elap keringet berkali-kali saya :'( Itulah sekali-kalinya saya mencoba seblak, tak pernah lagi saya makan, padahal iseng juga kadang pengen beli, tapi selalu urung.

Hingga suatu hari, pekan lalu, saya kembali mencoba seblak yang dibeli seorang teman. Rasanya tak terlalu pedasss...dan malah bikin nagih karena isinya adalah makaroni. Saya yang notabene penyuka makaroni langsung terbayang-bayang seblak makaroni. Well, langsung saya googling resep membuat seblak makaroni. Eeehhh ternyata bahan dan langkah pembuatannya mudah. Dengan pedenya saya yakin bahwa saya bisa membuatnya, hehe. Jadilah keesokan harinya saya memborong bahan-bahan yang diperlukan. Begini cara saya membuat seblak makaroni (plus mie karena merasa kurang kalau hanya pakai makaroni, hehe).

Bahan pembuatan seblak
Bahan-bahan yang saya pakai: makaroni, bakso, kerupuk, mi. Sebetulnya masih ingin saya tambahkan telur, ah tapi lebay banget kayaknya, toh sudah ada bakso. Bahan untuk bumbu: bawang merah, bawang putih, cabe besar dan rawit, kunyit, garam. Di gambar ada lada bubuk, tapi akhirnya tidak saya pakai, khawatir terlalu tajam pedasnya. Tapi eehh malah seblaknya gak pedas, rawitnya kurang. Haha. Penyedap rasa pun sudah saya siapkan, tapi akhirnya tak dipakai karena sudah ada cukup garam.

Wednesday 26 August 2015

Adab Menggunakan Handphone

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Puji syukur senantiasa kita ucapkan pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas kemudahan yang diberikan dalam setiap aktivitas kita.

Salah satu bentuk kemudahan yang Allah berikan pada kita berupa kemajuan ilmu pengetahuan & teknologi, yang hasilnya dapat menunjang berbagai aktivitas, salah satunya komunikasi. Seiring perkembangan iptek, alat komunikasi telepon seluler (handphone/phone cell) bagai menjadi kebutuhan primer bagi sebagian masyarakat. Kemudahan penggunaan benda mungil tersebut untuk berkomunikasi dengan sanak famili, rekan kerja, maupun kawan lama semakin menarik perhatian masyarakat. Apalagi kini berbagai fitur telah digabungkan di dalamnya: kamera, radio, music player, GPS, bahkan alat deteksi kesehatan. Sehingga kini kemanapun pergi, handphone menjadi barang yang wajib dibawa; sebaliknya akan menimbulkan kepanikan bila tak sengajar tertinggal atau bahkan hilang.

Diambil dari sini
Penggunaan handphone sebagai alat komunikasi dan lainnya seyogyanya diperhatikan agar tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain. Di sini saya akan sampaikan adab menggunakan handphone yang disampaikan oleh Ust. Kurnaedi, Lc. dilihat dari fungsi utamanya sebagai alat komunikasi. Semoga bermanfaat.

1. Menggunakan HP bukan untuk maksiat
Peringatan pertama dalam penggunaan HP adalah menjauhkannya dari hal-hal yang tidak bermanfaat apalagi berdosa, semisal melihat gambar/video yang tidak pantas, menyebar kebohongan, atau menipu orang.

Sunday 23 August 2015

Es Sirup Lidah Buaya

Manfaat & Efek Samping Lidah Buaya

Sejak kecil dan masih tinggal di kawasan Cimanggis, di pekarangan rumah terdapat cukup banyak tanaman lidah buaya. Berawal dari mama yang menanam, makin lama makin banyak jumlah lidah buaya yang tumbuh. Begitu juga ketika kami tinggal di Tambun -hingga kini-  mama mulai kembali menanam lidah buaya. Tanpa perawatan yang njelimet, lidah buaya kembali tumbuh subur dan semakin banyak saja jumlahnya. Bahkan kini salah satu pot plastik tempat sang lidah buaya tumbuh sudah meleyot gegara ukuran tanaman bernama latin Aloe vera atau Aloe barbadensis Milleer ini semakin besar.


Sewaktu kecil, saya tahu bahwa lidah buaya bermanfaat untuk kesehatan kulit kepala. Selain karena melihat iklan shampo di tv yang berbahan utama lidah buaya, saya pun pernah merasakan manfaatnya. Dulu mama dengan rajin memetik dan mengupas kulit lidah buaya lalu menggosok-gosokkan daging lidah buaya di kulit kepala saya, sore hari sebelum mandi, beberapa kali dalam seminggu. Lalu perawatan sederhana itu dilanjutkan dengan keramas setelah diolesi lidah buaya. Hasilnya? Rambu saya yang tadinya tipiiis sekali tumbuh lebih banyak & kulit kepala tidak lagi gatal & berketombe.

Ternyata, manfaat lidah buaya tidak terbatas untuk kesehatan rambut saja. Sebut saja ada manfaat lain untuk kesehatan tubuh dan kulit. Manfaat.co.id merangkum manfaat lidah buaya untuk kesehatan tubuh, rambut, dan kulit.

Sunday 16 August 2015

Anak Muridmu, Anugerahmu



http://quran.com/42
Q. S. Asy-Syuraa, ayat 49


http://quran.com/42
Q. S. Asy-Syuraa, ayat 50

Kedua ayat Al-Qur'an di atas dengan gamblang telah menyiratkan bahwa anak merupakan anugerah yang Allah berikan pada siapa yang Ia kehendaki. Dengan kata lain, anak adalah semata-mata Hak Allah, hanya Allah yang tahu ketetapan terbaik kepada siapa Ia memberikan seorang anak begitu juga waktunya. Manusia hanya wajib berusaha dan meminta pada Allah, hingga Allah berikan apa yang Ia kehendaki.

Kegalauan akan belum hadirnya seorang anak dalam rumah tangga saya - dan suami - terkadang menimbulkan berbagai emosi negatif: sedih, malu, bersu'udzon, labil, dsb. Usaha yang kami mampu lakukan masih terus kami upayakan, seiring do'a yang tak pernah putus mengharap karunia-Nya. Namun mungkin Allah belum menghendaki memberikan anak pada kami, saat ini. Allah akan mengabulkan do'a hambaNya, termasuk do'a kami untuk mendapatkan anak, tapi Allah yang tau waktu terbaiknya. Inilah yang selalu kami yakini.

Saat sedang berusaha mengintrospeksi diri mengenai kesiapan kami menjadi orang tua, nyatanya memang masih banyak PR kami. Mulai dari soal kesehatan, kesiapan mental & fisik, ilmu mendidik anak, ataupun finansial. Mungkin sejauh ini kami masih dirundung rasa egois memikirkan kesenangan kami saja.

Suatu hari secara mengejutkan saya mendapat amanah menjadi seorang wali kelas - ini tahun kelima saya mengajar dan pertama kalinya menjadi walas di sekolah tsb. Di antara gamang antara ragu akan kemampuan diri ini dan ingin sebuah tantangan baru, saya menyimpulkan bahwa lagi-lagi ini adalah rencana Allah. Allah melihat saya mampu, manajemen berharap bahwa saya mampu, maka saya harus berusaha agar mampu.