Sunday 30 August 2015

Seblak (yang Gagal)

Seblak dikenal sebagai makan khas daerah Bandung, Jawab Barat. Namun ada pula yang menyebutnya berasal dari daerah Jawa Tengah, karena bahan utama dan tekstur makanannya sama. (Wikipedia)

Belakangan, seblak menjadi jajanan favorit di sekitar tempat tinggal saya. Rasanya yang pedas, harga terjangkau, serta porsi kecil yang tidak terlalu mengenyangkan menjadikan seblak sebagai alternatif jajanan baru. Ada dua jenis seblak yang beredar, seblak kering dan basah. Dari isinya, seblak terbagi menjadi seblak mi, seblak makaroni, seblak baso, atau seblak ceker ayam. Wahh, banyak macamnya ya.

Awalnya, saya begitu tertarik dengan seblak. Penasaran mungkin lebih tepatnya, karena 'banyak' orang di sekitar menyebut-nyebut nama jajanan itu. Akhirnya kesampean juga saya mencoba seblak -bikinan teman-teman di sekolah. Namun setelah itu saya kapok karena rasa puedeesssnyaa yang menggila. Wuihh! Sampe elap keringet berkali-kali saya :'( Itulah sekali-kalinya saya mencoba seblak, tak pernah lagi saya makan, padahal iseng juga kadang pengen beli, tapi selalu urung.

Hingga suatu hari, pekan lalu, saya kembali mencoba seblak yang dibeli seorang teman. Rasanya tak terlalu pedasss...dan malah bikin nagih karena isinya adalah makaroni. Saya yang notabene penyuka makaroni langsung terbayang-bayang seblak makaroni. Well, langsung saya googling resep membuat seblak makaroni. Eeehhh ternyata bahan dan langkah pembuatannya mudah. Dengan pedenya saya yakin bahwa saya bisa membuatnya, hehe. Jadilah keesokan harinya saya memborong bahan-bahan yang diperlukan. Begini cara saya membuat seblak makaroni (plus mie karena merasa kurang kalau hanya pakai makaroni, hehe).

Bahan pembuatan seblak
Bahan-bahan yang saya pakai: makaroni, bakso, kerupuk, mi. Sebetulnya masih ingin saya tambahkan telur, ah tapi lebay banget kayaknya, toh sudah ada bakso. Bahan untuk bumbu: bawang merah, bawang putih, cabe besar dan rawit, kunyit, garam. Di gambar ada lada bubuk, tapi akhirnya tidak saya pakai, khawatir terlalu tajam pedasnya. Tapi eehh malah seblaknya gak pedas, rawitnya kurang. Haha. Penyedap rasa pun sudah saya siapkan, tapi akhirnya tak dipakai karena sudah ada cukup garam.

Wednesday 26 August 2015

Adab Menggunakan Handphone

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Puji syukur senantiasa kita ucapkan pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas kemudahan yang diberikan dalam setiap aktivitas kita.

Salah satu bentuk kemudahan yang Allah berikan pada kita berupa kemajuan ilmu pengetahuan & teknologi, yang hasilnya dapat menunjang berbagai aktivitas, salah satunya komunikasi. Seiring perkembangan iptek, alat komunikasi telepon seluler (handphone/phone cell) bagai menjadi kebutuhan primer bagi sebagian masyarakat. Kemudahan penggunaan benda mungil tersebut untuk berkomunikasi dengan sanak famili, rekan kerja, maupun kawan lama semakin menarik perhatian masyarakat. Apalagi kini berbagai fitur telah digabungkan di dalamnya: kamera, radio, music player, GPS, bahkan alat deteksi kesehatan. Sehingga kini kemanapun pergi, handphone menjadi barang yang wajib dibawa; sebaliknya akan menimbulkan kepanikan bila tak sengajar tertinggal atau bahkan hilang.

Diambil dari sini
Penggunaan handphone sebagai alat komunikasi dan lainnya seyogyanya diperhatikan agar tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain. Di sini saya akan sampaikan adab menggunakan handphone yang disampaikan oleh Ust. Kurnaedi, Lc. dilihat dari fungsi utamanya sebagai alat komunikasi. Semoga bermanfaat.

1. Menggunakan HP bukan untuk maksiat
Peringatan pertama dalam penggunaan HP adalah menjauhkannya dari hal-hal yang tidak bermanfaat apalagi berdosa, semisal melihat gambar/video yang tidak pantas, menyebar kebohongan, atau menipu orang.

Sunday 23 August 2015

Es Sirup Lidah Buaya

Manfaat & Efek Samping Lidah Buaya

Sejak kecil dan masih tinggal di kawasan Cimanggis, di pekarangan rumah terdapat cukup banyak tanaman lidah buaya. Berawal dari mama yang menanam, makin lama makin banyak jumlah lidah buaya yang tumbuh. Begitu juga ketika kami tinggal di Tambun -hingga kini-  mama mulai kembali menanam lidah buaya. Tanpa perawatan yang njelimet, lidah buaya kembali tumbuh subur dan semakin banyak saja jumlahnya. Bahkan kini salah satu pot plastik tempat sang lidah buaya tumbuh sudah meleyot gegara ukuran tanaman bernama latin Aloe vera atau Aloe barbadensis Milleer ini semakin besar.


Sewaktu kecil, saya tahu bahwa lidah buaya bermanfaat untuk kesehatan kulit kepala. Selain karena melihat iklan shampo di tv yang berbahan utama lidah buaya, saya pun pernah merasakan manfaatnya. Dulu mama dengan rajin memetik dan mengupas kulit lidah buaya lalu menggosok-gosokkan daging lidah buaya di kulit kepala saya, sore hari sebelum mandi, beberapa kali dalam seminggu. Lalu perawatan sederhana itu dilanjutkan dengan keramas setelah diolesi lidah buaya. Hasilnya? Rambu saya yang tadinya tipiiis sekali tumbuh lebih banyak & kulit kepala tidak lagi gatal & berketombe.

Ternyata, manfaat lidah buaya tidak terbatas untuk kesehatan rambut saja. Sebut saja ada manfaat lain untuk kesehatan tubuh dan kulit. Manfaat.co.id merangkum manfaat lidah buaya untuk kesehatan tubuh, rambut, dan kulit.

Sunday 16 August 2015

Anak Muridmu, Anugerahmu



http://quran.com/42
Q. S. Asy-Syuraa, ayat 49


http://quran.com/42
Q. S. Asy-Syuraa, ayat 50

Kedua ayat Al-Qur'an di atas dengan gamblang telah menyiratkan bahwa anak merupakan anugerah yang Allah berikan pada siapa yang Ia kehendaki. Dengan kata lain, anak adalah semata-mata Hak Allah, hanya Allah yang tahu ketetapan terbaik kepada siapa Ia memberikan seorang anak begitu juga waktunya. Manusia hanya wajib berusaha dan meminta pada Allah, hingga Allah berikan apa yang Ia kehendaki.

Kegalauan akan belum hadirnya seorang anak dalam rumah tangga saya - dan suami - terkadang menimbulkan berbagai emosi negatif: sedih, malu, bersu'udzon, labil, dsb. Usaha yang kami mampu lakukan masih terus kami upayakan, seiring do'a yang tak pernah putus mengharap karunia-Nya. Namun mungkin Allah belum menghendaki memberikan anak pada kami, saat ini. Allah akan mengabulkan do'a hambaNya, termasuk do'a kami untuk mendapatkan anak, tapi Allah yang tau waktu terbaiknya. Inilah yang selalu kami yakini.

Saat sedang berusaha mengintrospeksi diri mengenai kesiapan kami menjadi orang tua, nyatanya memang masih banyak PR kami. Mulai dari soal kesehatan, kesiapan mental & fisik, ilmu mendidik anak, ataupun finansial. Mungkin sejauh ini kami masih dirundung rasa egois memikirkan kesenangan kami saja.

Suatu hari secara mengejutkan saya mendapat amanah menjadi seorang wali kelas - ini tahun kelima saya mengajar dan pertama kalinya menjadi walas di sekolah tsb. Di antara gamang antara ragu akan kemampuan diri ini dan ingin sebuah tantangan baru, saya menyimpulkan bahwa lagi-lagi ini adalah rencana Allah. Allah melihat saya mampu, manajemen berharap bahwa saya mampu, maka saya harus berusaha agar mampu.

Sunday 28 June 2015

Cara Mudah Membuat TTS

Teka-teki silang dapat dijadikan sebuah media pembelajaran saat proses pembelajaran atau model lembar kerja bagi siswa. Model evaluasi yang tidak menggunakan kata panjang lebar ini dapat menarik perhatian dan minat siswa yang lebih besar untuk mengerjakan dengan baik dan terlibat aktif dalam proses evaluasi.

Pengalaman saya mungkin bisa menggambarkan ketertarikan siswa saat sebuah tes (pre-test atau post-test) diberikan dalam bentuk TTS. Suatu hari saya pernah tak sengaja menjanjikan akan memberikan TTS di kelas putra. Pertemuan berikutnya saya masuk kelas dengan TTS siap dibagikan ke tiap kelompok. Sebelum saya membagikan lembar kerja tsb, beberapa siswa sempat 'menagih' janji saya membuat TTS untuk mereka. Dan setelah siswa duduk berkelompok & mendapat lembar kerja berbentuk TTS....suasana kelas berubah menjadi senyap, semua siswa serius dan fokus mengerjakan tugas yang saya berikan. Kelas putra yang biasanya bising dengan celotehan siswa-siswa ini dapat hening sejenak saat mereka 'menggarap' TTS dari saya. Wuuiihh bagai tersihir saja.

Satu hal yang membuat saya santai saja saat siswa-siswa meminta dibuatkan TTS adalah karena saya sudah memiliki aplikasi pembuat TTS, so it only took some minutes to create a crossword. Aplikasi tersebut bernama EclipseCrossword yang bisa diunduh gratis di sini.

Langkah-langkah membuat TTS dengan aplikasi tesebut pun sangat amat mudah. Saya jabarkan di bawah ini, ya.

Tampilan awal saat membuka kotak dialog
 1. Saat menu EclipseCrossword dibuka, muncul kotak dialog seperti pada gambar. 
Tentukan pilihan untuk membuat TTS baru atau membuka yang lama.

Sunday 21 June 2015

[Resensi] Mimpi Bertemu Nabi

Identitas Buku

Judul: Mimpi Bertemu Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam
Penulis: Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA.
Penerbit: Rumah Ilmu
Tebal: 92 halaman 
Jenis Cover: Soft Cover
Jenis Kertas (Isi): Book Paper
Harga: Rp. 17.000,-
Dimensi: 13 x 20 cm


Ulasan Buku

Sebagai umat muslim, selayaknya kita menjadikan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebagai idola dan panutan sepanjang masa. Beliau adalah sebaik-baik manusia yang membawa pesan agama serta mempraktikannya langsung dengan sempurna. Kesalahan yang dibuatnya mendapat teguran langsung dari PenciptaNya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tertuang dalam firmanNya dalam Al-Qur'an. 

Mengenal kepribadian dan sejarah kehidupan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjadi penting karena rasa cinta dapat semakin tumbuh tatkala umat muslim telah mengenal Rasulnya. Bagai pepatah yang terkenal, "tak kenal maka tak sayang". Rasa cinta terhadap Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pula yang bisa mendorong kita untuk mengenalnya melalui berbagai literatur yang dapat ditemui di sekitar kita.

Tuesday 16 June 2015

Nastar Perdanaku

Di mata saya, nastar tampak bagai kue wajib pada tiap hari raya Idul Fitri. Bagaimana tidak? Hampir setiap rumah yang saya kunjungi saat lebaran memajang kue tersebut di meja tamu. Namun sejujurnya selama ini saya pribadi kurang menyukai kue nastar karena tekstur kue yang sering saya temui cenderung keras sehingga membuat tenggorokan agar seret bila memakannya dalam jumlah banyak. Maka dari itu, saya jarang membeli kue tersebut dan menghidangkannya untuk tamu. Tidak pernah terbayang pula akan sengaja membuat kue nastar untuk keluarga (hehe, ini antara memang belum tau cara, belum bisa dan malas mencoba membuatnya).

Namun beberapa hari lalu suami memberi tahu bahwa ibu mertua akan membuat kue nastar setelah bertahun-tahun tak pernah membuatnya. Oke saya pun berniat dan berencana membantu ibu. Pada obrolan awal dengan ibu sebelum mulai membuat kue, saya baru tahu bahwa ternyata suami yang minta ibu untuk membuat nastar sembari mengajari saya membuatnya. Ya, tujuan utamanya agar saya bisa belajar membuat nastar, karena suami termasuk pada golongan yang menganggap nastar adalah kue wajib saat lebaran. Hueheheee, mantep bener dah aahh strateginya suamiku ini. 

Alhasil, kami -saya, suami, ibu dan ayah- membuat kue nastar. Hasilnyaaa...luaaarr biasaaa bedanya, bentuknya tak seperti nastar pada umunya, ada yang besar dan kecil pula. Namun soal rasaaa, jangan ditanyaaa...lebih lembut daripada nastar-nastar yang pernah saya coba sebelumnya. Sekali coba pun saya jadi mulai menyukai nastar, hehe. Nah resepnya -ala ibu mertua- saya tulis di sini, biar bisa nyontek kalau lupa saat lain waktu ingin membuatnya lagi :)

Sunday 17 May 2015

Menangis Karena Allah

Sebuah judul kajian Ahad yang menarik perhatian saya untuk menyimaknya dengan lebih seksama. Menarik karena menangis tidak terpisahkan dari hidup saya. Seringkali saya menangis saat tak bisa meluapkan perasaan yang disimpan di hati, atau saat tak mau terbawa lebih jauh oleh perasaan. Bagi saya, menangis dapat menjadi cara alternatif untuk melegakan hati, karena setelah menangis otomatis hati jadi plooongg...jadi bisa kembali meringis, hehe. Selain itu, setiap orang pun pernah merasakan menangis dalam hidupnya. Jadii..menangis bukanlah sebuah hal yang tabu atau memalukan. Namun yang paling menarik adalah bagaimana menjadikan menangis kita tidak sia-sia, melainkan dilakukan semata-mata karena Allah.

Kajian ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainudin dari sebuah masjid di Kebumen, Jawa Tengah. Saya sih tidak jauh-jauh datang ke sana, hanya mendengar melalui radio di rumah, hehe. Judul dan isi kajian yang menarik ini mendorong saya untuk membagi ringkasannya melalui tulisan ini. Selamat membaca!

Diambil dari sini

Menangis Karena Allah


Menangis menunjukkan sebuah perasaan terdalam seseorang yang tidak dapat diluapkan melalui kata maupun tindakan. Pada umumnya, menangis akan dilakukan saat hati merasa terlampau bahagia, sedih, ataupun takut. Sebaik-baik menangis adalah yang dilakukan karena Allah, misal karena takut membayangkan pedihnya azab Allah. Menangis terhadap keadaan hidup pun diperbolehkan, asal dilakukan tanpa ceracau yang menyalahkan takdir Allah.

Ibnu Qoyyim menyebutkan lima jenis menangis karena Allah:
  1. Menangis karena takut kepada Allah. Takut akan balasan yang akan diberikan Allah atas perbuatan dosa yang pernah dilakukan, takut bila pertolongan Allah tak datang, juga takut bila dimasukkan ke dalam nerakaNya. Na'udzubillah.
  2. Menangis karena kasih sayang. Menangis dengan alasan ini mencerminkan sebuah perasaan yang tulus dan tidak dibuat-buat. Contoh yang paling dekat dengan kita adalah menangisnya seorang Ibu karena kesedihan maupun kebahagiaan anaknya.
  3. Menangis karena cinta. Kaum Anshor pernah menangis saat mengira Rasulullah akan kembali ke Mekkah. Menangisnya mereka karena begitu cintanya pada utusan Allah sehingga tak ingin berpisah dengan Rasulullah.
  4. Menangis karena kesenangan. Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah menangis karena rasa syukur dan senangnya akan kesempatan yang diberikan Allah untuk menemani Rasulullah saat berhijrah ke Madinah.
  5. Menangis karena sedih. Penyebabnya antara lain karena dosa-dosa yang diperbuat, penyakit yang diderita, kesusahan yang menimpa dalam hidup, dan lain sebagainya. 

Keutamaan Menangis Karena Allah


Sesuatu yang dilakukan karena Allah tidaklah sia-sia, karena Allah begitu rapi menata setiap keutamaan bagi hamba-hambaNya. Diantara keutamaan menangis karena Allah adalah:

Friday 15 May 2015

#BeraniLebih Berani Katakan Tidak

Ga tegaan, ga enakan, manut aja, itulah saya. 
Tidak bisa menolak, tak berani menyanggah, itu juga saya. 

Dalam menjalankan peran sebagai makhluk pribadi, seringkali saya tak bisa berkompromi dengan diri sendiri. Misal, sering menunda pekerjaan hingga waktu istirahat jadi nanggung dan kurang maksimal; masih mengikuti ego untuk bermalas-malasan walau ditunggu oleh seabrek pekerjaan; atau banyak menangguhkan kebaikan seperti belajar masak, menjahit, dan sebagainya. 

Sebaliknya, ketika berperan sebagai makhluk sosial, saya berubah menjadi orang yang tak tegaan, ga enak-an terhadap orang lain. Yang sering terjadi adalah saat orang lain meminta bantuan, mengajak pergi, mengajak melakukan sesuatu bersama, bahkan menyuruh mengerjakan pekerjaannya (bahasa halusnya sih minta tolong,,tapi kerjaannya banyaaakk...jadi pakai kata 'menyuruh', hehe), saya hampir selalu bilang YA walau hati berkata TIDAK. 

Dalam konteks yang berbeda, misal dalam forum rapat, saat ada saran yang disampaikan saya pun tak berani menyanggah walau itu yang sesungguhnya ingin dikemukakan. Sehingga apapun keputusan rapat pada akhirnya, saya akan terlihat manut saja, tanpa menyampaikan pendapat pribadi yang mungkin tak sejalan dengan keputusan yang diambil.

Tampak seperti munafik? Bisa jadi, karena yang saya ucapkan mungkin saja tak sesuai dengan yang dirasa. Namun apa daya, saya terlampau tak berani berkata TIDAK pada apa-apa yang tak sejalan dengan hati.

Seiring berjalannya waktu, saya sadar bahwa sifat ini akan merugikan orang lain, apalagi diri saya sendiri. Karena selamanya saya hanya akan bisa mengIYAkan keinginan orang walau hati merasakan itu sebagai beban maupun hanya bisa manut tanpa pernah berani menyuarakan pendapat pribadi. Saat itulah saya merasa perlu mencoba #beranilebih berani untuk katakan TIDAK pada hal yang tak sesuai perasaan, keinginan, dan keadaan diri. Berawal dari #beranilebih katakan TIDAK, saya selanjutnya akan belajar banyak, yakni berkompromi dengan orang lain atau menerima keputusan yang berseberangan namun baik bagi semua. #Beranilebih berani berkata TIDAK bukan berarti mengedepankan ego pribadi, namun membuka kesempatan untuk lebih berkompromi dan berdamai dengan perasaan sendiri, dengan orang lain maupun kepentingan pribadi dan orang lain.

Sebagai langkah-langkah agar #beranilebih berani berkata TIDAK, saya akan mulai berkomentar dengan gaya nyablak, spontan, kadang diselingi candaan, namun sesuai dengan realita di sekitar. Hal ini sudah saya pelajari dari suami tercinta, para 'senior' saya di tempat kerja, atau orang lain di sekitar saya. Selanjutnya, saat mulai terbiasa untuk bisa menentukan saat untuk berkata YA dan TIDAK serta cara terbaik untuk menyatakannya, saya bisa dengan lantang #beranilebih berani berkata TIDAK.

Usaha #beranilebih berkata TIDAK ini hanya bergantung pada saya, berani atau tidaknya saya memulai dan mencoba. Maka dari itu, saya harus memulainya dari sekarang, agar #beranilebih berani katakan TIDAK tak hanya menjadi seonggok harapan yang saya tuangkan dalam tulisan ini.

Akun FB saya: Dessy Nur Setyorini
Akun Twitter saya: @ns_dessy

https://www.facebook.com/lightofwomen/photos/a.689768644417701.1073741830.668299303231302/864009523660278/?type=1

Sunday 10 May 2015

Membaca: Kebiasaan yang Bikin Ketagihan

"Budayakan membaca sejak kecil"
"Membaca membuka cakrawala dunia"
"Buku adalah jendela dunia"

Kutipan di atas menggambarkan sebuah tema yang sama: membaca. Maksud ketiganya pun sama, berisi ajakan untuk membaca, membaca memiliki banyak keuntungan, membaca itu memang diperlukan. Membaca juga menjadi kegiatan yang digadang-gadang oleh orang tua, sekolah ataupun pemerintah agar dijadikan sebagai budaya dalam keseharian kita. 

Namun jauh sebelum itu, Islam telah menyiratkan perintah untuk membaca ayat-ayat Allah dan tanda-tanda kekuasaanNya melalui (salah satunya) wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yakni QS. Al-'Alaq ayat 1-5.

Maka tak heran bila membaca menjadi sebuah keterampilan yang penting untuk dikuasai. Kebiasaan membaca perlu diperkenalkan dan dipupuk sejak dini, agar di kemudian hari tidak menjadi sebuah kegiatan yang dilakukan dengan terpaksa. Secara pribadi, kebiasaan membaca telah diperkenalkan oleh orang tua kepada saya sedari kecil, bahkan mungkin sebelum saya mampu membaca tulisan apapun. Berikut cerita lengkapnya.

Gemar Membaca


Dimulai dari orang tua, dicontohkan pula oleh mereka. Waktu kecil mungkin saya belum mampu menangkap kegiatan yang sehari-hari dilakukan orang tua. Namun saya bisa perkirakan bahwa salah satu kegemaran mereka adalah membaca, walau bukan membaca sebuah buku yang tebal atau novel yang panjang. Surat kabar, tabloid, majalah komputer adalah sebagian contoh bacaan yang pernah mereka baca dulu, setidaknya saya tebak begitu karena ketika beranjak sekolah saya menemukan 'benda-benda' tersebut di rumah.

Friday 1 May 2015

The Android: Kado yang Bukan di Hari Ulang Tahunku

Berjualan. Tanpa disangka, itulah usaha sampingan saya kini, yang dimulai tepat sebulan sebelum menikah. Berawal dari keisengan, usaha ini saya lanjutkan karena terlihat menjanjikan, terutama bila terus berjalan lancar, walau keuntungan belumlah terlihat signifikan.

Berjualan secara online. Itulah pilihan saya dalam menekuni usaha 'sampingan' ini. Jenis usaha ini saya pilih jelas karena saya belum pandai bicara untuk membujuk, memasarkan barang dagangan secara langsung, dan tentu masih ada rasa malu-malu :) Kalau proses penawaran dilakukan secara online, saya merasa lebih pede, mungkin karena tak bertatap muka, hehe.

Setelah menikah, suami melihat keseriusan saya dalam menekuni kegiatan sekaligus usaha baru ini, sehingga Ia memberikan dukungan berupa saran-saran dan bantuan secara fisik dan finansial. Dukungan tersebut meliputi ikut menyumbang uang untuk modal, memberi usulan variasi barang-barang yang akan dijual, mengantar saya ke tempat konsumen maupun konter jasa pengiriman barang, mengepak, mempublikasikan, dan menawarkan barang dagangan ke teman-teman sekantornya bahkan kepada bosnya :D


Online shop saya, mampir yaa :)

Tuesday 21 April 2015

Ini Ibu Mertuaku. Mana Mertuamu?

"Neng sudah yakin dengan Aa? Mau serius? Aa kan belum mapan."

Itulah pertanyaan serius pertama yang ditujukan oleh (wanita yang kini menjadi) Ibu Mertua saya saat kami pertama kali bertemu. Rasa tak karuan terang saja langsung berkecamuk dalam batin saya. Saat itu saya mengira-ngira apa maksud pertanyaan itu? Tak suka kah Ibu denganku? Tak setuju kah Ibu bila nanti anaknya menikah sebelum mencapai "kemapanan"? Atau itu merupakan sebuah tes untuk menguji keyakinanku untuk menjadikan anaknya sebagai pasangan hidupku kelak? Fiuuuh, semoga saja maksud dilontarkannya pertanyaan itu adalah baik, terutama menurut dan untuk saya.

Kecamuk pikiran yang tak karuan itu tak lantas menghalangiku untuk menjawab pertanyaan Ibu dengan mantap, "Ya, bu". Setelah itu barulah Ibu menjelaskan bahwa beliau ingin anaknya dapat "mapan" dan pada saatnya meminang seorang wanita dengan langkah yang pas, mantap, serta pantas. Ibu tak ingin anak dan menantunya nanti hidup susah setelah menikah. Huaaah, ternyata begituu maksud dari pertanyaan yang serius itu.

Begitulah Ibu Mertuaku, seorang wanita asal Kuningan, Jawa Barat. Sosok istri dan ibu yang mampu melakukan semua tugas kerumahtanggaan dan pekerjaan di luar rumah dengan sangat baik. Dan pastinya, ibu jago sekali masak.

Secara nama, usia dan fisik mirip dengan Mama, sehingga saya tak memiliki kesulitan yang berarti saat beradaptasi dengan Ibu. Sifat keibuan, lembut, kuat, teguh, sabar, dan penyayang nya pun mirip Mama. Ya pasti begitu, karena sejatinya setiap wanita terutama seorang Ibu memiliki sifat-sifat tersebut.

Friday 17 April 2015

Membentuk Karakter, Menuju Sekolah Terbaik

Sabtu pagi, 11 April 2015.

Yayasan Insania Islamia -tempat SMPIT Islamia bernaung- bekerja sama dengan Penerbit Erlangga mengadakan sebuah pelatihan motivasi bagi bapak & ibu guru SDIT dan SMPIT Islamia. Pelatihan yang mendatangkan sebuah motivator kondang Aris Setyawan ini bertujuan membangkitkan motivasi, dan semangat para guru di tengah padatnya kegiatan sekolah menjelang akhir tahun pelajaran, sekaligus menjadi bekal inspirasi dalam menyambut tahun pelajaran baru yang akan segera tiba.

Aris Setyawan, taken from his blog
Secara umum, pelatihan motivasi ini berisi langkah-langkah strategis yang dapat dilakukan guru untuk berkomitmen dan istiqomah dalam menjalankan profesinya, tahapan membentuk karakter siswa yang kuat, serta langkah menjadikan sekolah sebagai lembaga pendidikan terbaik. Tulisan ini akan mencoba merangkum materi pelatihan yang disampaikan oleh sang motivator. Selamat membaca.
  1. Seorang guru adalah sosok yang digugu dan ditiru para siswa. Saat seseorang menyandang profesi tersebut, maka orang lain di sekitarnya pun akan secara alami memperhatikan perilaku di kesehariannya, dan tidak jarang yang meniru perilakunya. Akan menjadi sebuah kebaikan bila perilaku yang ditiru adalah sebuah kebiasaan yang baik, namun sebaliknya akan menambah mudharat bila yang ditiru adalah perilaku yang tidak baik. Bila yang terjadi adalah poin yang kedua, maka tak ayal pandangan masyarakat pun akan berubah menjadi negatif terhadap sang guru. Karena sejatinya guru dianggap, diharuskan dan diharapkan memiliki karakter, kebiasaan, dan perilaku yang baik dan mulia.
  2. Seorang guru akan lebih diingat tindakan daripada perkataannya. Sang motivator memberi contoh dengan mengajak audiens untuk mengangkat tangan, mengikuti gerakannya sambil mendengarnya memberi perintah. Namun audiens melakukan kesalahan gerakan saat motivator memerintahkan untuk menyentuh dagu sembari ia menyentuh keningnya. Tak ayal pada audiens mengikuti gerakannya menyentuh kening, hingga akhirnya semua tertawa saat menyadari kesalahannya. Ilustrasi ini juga mengisyaratkan bahwa siswa akan merasa yakin bila guru yakin pada apa yang disampaikannya.

Friday 9 January 2015

Kado Minimalis yang Manis

Sebagai seorang wanita, saya menyukai hal-hal yang manis lagi romantis, misal sebuah hadiah atau kejutan. Tak perlu mewah, karena hadiah maupun kejutan sederhana pasti akan tetap membuat saya bahagia.. *tsaaahh. Sedari dulu, ada sebuah hadiah yang saya idam-idamkan; sesuatu yang sederhana, bahkan mungkin terbilang tak penting bagi orang lain, hehe.

Hadiah sederhana idaman saya tersebut adalah sebuah bantal. Bantal berbentuk hati, yang saya sebut bantal cinta :)

Sumber: bonekagaul
Kenapa bantal cintaa??? Karena, bantal tersebut bisa digunakan sebagai penopang kepala saat tidur (ini karena saya demen sekali tiduur :D), bentuk dan warnanya yang maniiiss karena diidentikkan sebagai lambang cinta oleh banyak orang, dan sensasi romantis yang akan didapat saat mendapat hadiah tersebut dari orang terkasih, khususnya suami.

Bantal cinta ini sudah menjadi hadiah idaman saya sejak jaman sekolah dulu (hihii ketahuan ya, tak pernah ada yang kasih hadiah begini). Di tahun 2015 ini, bantal cinta masih akan menjadi hadiah yang saya idam-idamkan. Bukan tak mungkin saya membelinya sendiri, tapi rasanya akan beda kalau orang lain yang membelikan dan memberikan ke saya sebagai kejutan. *ngarep tingkat dewaa... :D

Dulu sewaktu SMA, saya jujur sempat ngiri saat sahabat saya mendapat hadiah berupa bantal cinta dari orang terdekatnya. Huhuu, sedih rasanyaa...tapi tak pernah saya mengatakan hal ini pada siapapun, kecuali di sini.