Sebuah judul kajian Ahad yang menarik perhatian saya untuk menyimaknya dengan lebih seksama. Menarik karena menangis tidak terpisahkan dari hidup saya. Seringkali saya menangis saat tak bisa meluapkan perasaan yang disimpan di hati, atau saat tak mau terbawa lebih jauh oleh perasaan. Bagi saya, menangis dapat menjadi cara alternatif untuk melegakan hati, karena setelah menangis otomatis hati jadi plooongg...jadi bisa kembali meringis, hehe. Selain itu, setiap orang pun pernah merasakan menangis dalam hidupnya. Jadii..menangis bukanlah sebuah hal yang tabu atau memalukan. Namun yang paling menarik adalah bagaimana menjadikan menangis kita tidak sia-sia, melainkan dilakukan semata-mata karena Allah.
Kajian ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainudin dari sebuah masjid di Kebumen, Jawa Tengah. Saya sih tidak jauh-jauh datang ke sana, hanya mendengar melalui radio di rumah, hehe. Judul dan isi kajian yang menarik ini mendorong saya untuk membagi ringkasannya melalui tulisan ini. Selamat membaca!
Diambil dari sini |
Menangis Karena Allah
Menangis menunjukkan sebuah perasaan terdalam seseorang yang tidak dapat diluapkan melalui kata maupun tindakan. Pada umumnya, menangis akan dilakukan saat hati merasa terlampau bahagia, sedih, ataupun takut. Sebaik-baik menangis adalah yang dilakukan karena Allah, misal karena takut membayangkan pedihnya azab Allah. Menangis terhadap keadaan hidup pun diperbolehkan, asal dilakukan tanpa ceracau yang menyalahkan takdir Allah.
Ibnu Qoyyim menyebutkan lima jenis menangis karena Allah:
- Menangis karena takut kepada Allah. Takut akan balasan yang akan diberikan Allah atas perbuatan dosa yang pernah dilakukan, takut bila pertolongan Allah tak datang, juga takut bila dimasukkan ke dalam nerakaNya. Na'udzubillah.
- Menangis karena kasih sayang. Menangis dengan alasan ini mencerminkan sebuah perasaan yang tulus dan tidak dibuat-buat. Contoh yang paling dekat dengan kita adalah menangisnya seorang Ibu karena kesedihan maupun kebahagiaan anaknya.
- Menangis karena cinta. Kaum Anshor pernah menangis saat mengira Rasulullah akan kembali ke Mekkah. Menangisnya mereka karena begitu cintanya pada utusan Allah sehingga tak ingin berpisah dengan Rasulullah.
- Menangis karena kesenangan. Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah menangis karena rasa syukur dan senangnya akan kesempatan yang diberikan Allah untuk menemani Rasulullah saat berhijrah ke Madinah.
- Menangis karena sedih. Penyebabnya antara lain karena dosa-dosa yang diperbuat, penyakit yang diderita, kesusahan yang menimpa dalam hidup, dan lain sebagainya.
Keutamaan Menangis Karena Allah
Sesuatu yang dilakukan karena Allah tidaklah sia-sia, karena Allah begitu rapi menata setiap keutamaan bagi hamba-hambaNya. Diantara keutamaan menangis karena Allah adalah: