Sunday 10 May 2015

Membaca: Kebiasaan yang Bikin Ketagihan

"Budayakan membaca sejak kecil"
"Membaca membuka cakrawala dunia"
"Buku adalah jendela dunia"

Kutipan di atas menggambarkan sebuah tema yang sama: membaca. Maksud ketiganya pun sama, berisi ajakan untuk membaca, membaca memiliki banyak keuntungan, membaca itu memang diperlukan. Membaca juga menjadi kegiatan yang digadang-gadang oleh orang tua, sekolah ataupun pemerintah agar dijadikan sebagai budaya dalam keseharian kita. 

Namun jauh sebelum itu, Islam telah menyiratkan perintah untuk membaca ayat-ayat Allah dan tanda-tanda kekuasaanNya melalui (salah satunya) wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yakni QS. Al-'Alaq ayat 1-5.

Maka tak heran bila membaca menjadi sebuah keterampilan yang penting untuk dikuasai. Kebiasaan membaca perlu diperkenalkan dan dipupuk sejak dini, agar di kemudian hari tidak menjadi sebuah kegiatan yang dilakukan dengan terpaksa. Secara pribadi, kebiasaan membaca telah diperkenalkan oleh orang tua kepada saya sedari kecil, bahkan mungkin sebelum saya mampu membaca tulisan apapun. Berikut cerita lengkapnya.

Gemar Membaca


Dimulai dari orang tua, dicontohkan pula oleh mereka. Waktu kecil mungkin saya belum mampu menangkap kegiatan yang sehari-hari dilakukan orang tua. Namun saya bisa perkirakan bahwa salah satu kegemaran mereka adalah membaca, walau bukan membaca sebuah buku yang tebal atau novel yang panjang. Surat kabar, tabloid, majalah komputer adalah sebagian contoh bacaan yang pernah mereka baca dulu, setidaknya saya tebak begitu karena ketika beranjak sekolah saya menemukan 'benda-benda' tersebut di rumah.

Dari sebuah surat kabar atau tabloid, mungkin tak semua berita sempat mereka baca. Kesibukan Bapak bekerja setiap hari kerja, dari pagi sampai malam, hanya memberi kesempatan membaca di sela-sela waktu menunggu angkutan umum dalam perjalannya ke atau dari tempat kerja. Sampai saya remaja bahkan dewasa pun, hal ini masih terulang. Bapak memang senang membaca berita-berita yang menurutnya menarik saja. Sedangkan Mama yang punya kesibukan rumah tangga yang seabrek juga tak punya banyak kesempatan untuk 'melahap' seluruh halaman pada tabloid yang dulu pernah rutin dibelinya. Namun saat anak-anaknya mulai punya kesibukan di luar rumah, Mama mulai punya waktu lebih untuk membaca. Saat inilah Mama mulai membaca buku-buku agama Islam yang ditulis oleh ustadz/ustadzah tempatnya menimba ilmu.

Sedari kecil, orang tua saya mulai memperkenalkan kebiasaan membaca dengan membelikan berbagai buku bacaan, seperti majalah Bobo dan tabloid komputer. Saat beranjak remaja, saya sudah memilih sendiri bacaan yang lebih pas. Kala itu saya sempat rutin membeli majalah remaja Kawanku, Gadis, Annida, juga novel-novel teenlit dan semisalnya dengan tema yang khas remaja. Adanya berbagai bacaan tersebut membuat liburan sekolah saya dahulu tak pernah membosankan.

Walaupun Mama dan Bapak tak sempat membersamai saya saat membaca, namun usaha mereka untuk memperkenalkan dan membiasakan keluarga untuk membaca patut diacungi jempol. Mereka tak segan-segan mengeluarkan dana lebih agar kebiasaan baik dapat berkembang di dalam keluarga.

Tak hanya sekedar membelikan berbagai buku dan bahan bacaan, Mama dan Bapak juga memperhatikan penyusunan buku-buku tersebut dengan harapan anak-anaknya dapat mudah menemukannya saat ingin membaca. Orang tua saya menyediakan rak sederhana sebagai wadah buku-buku yang dibeli, lengkap dengan penyangga bukunya. Saat libur sekolah tiba, saya ikut merapikan rak buku agar lebih semangat membaca.

Cara lain yang dilakukan orang tua saya untuk mendekatkan anak-anaknya dengan buku dan bacaan adalah dengan mengajak ke toko buku, khususnya saat liburan sekolah. Tak heran, TB Gramedia Matraman menjadi salah satu tempat liburan favorit saya sewaktu sekolah dulu. Dengan lebih sering berinteraksi dengan berbagai macam bacaan, ketertarikan untuk membaca muncul dengan sendirinya.

Manfaat Gemar Membaca


Saat dewasa, kebiasaan membaca yang sudah dipupuk sedari kecil oleh keluarga, mulai terasa manfaatnya. Kesenangan dalam membaca mendorong saya selalu mencari buku untuk menambah pengetahuan khususnya dalam bidang pekerjaan saya sekarang: pendidikan. Dengan senang membaca, saya bisa lebih leluasa saat mengobrol, berdiskusi, maupun saling bertukar pendapat dengan rekan kerja. Terlebih kini saya memiliki suami yang juga doyan mengoleksi buku dan membaca. Waah, jadi lebih nyambung kalau kita mengobrol , walau bidang keilmuan kita berbeda.

Manfaat gemar membaca lain yang pernah saya rasakan dengan luar biasa adalah saat suatu hari sekolah tempat saya mengajar mengadakan tes pengetahuan guru mengenai kurikulum dan peraturan-peraturan mengenai pendidikan. Jelas saja semua pertanyaan yang tertulis berisi teori panjang lebar yang terdapat dalam dokumen Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, dan sebagainya.

Hadooohh...itu mah hafalan banget ya gak siihh... Perlahan-lahan saya pahami pertanyaan, mencoba mengingat-ingat informasi yang pernah saya lihat, baca dan pahami dari berbagai dokumen itu, dan terakhir pasrah, hehe. Namun Alhamdulillah tanpa disangka, saya mendapat nilai tertinggi di urutan ke-4. Walau ada beberapa soal yang saya jawab dengan "pasrah", saya yakin sisanya mungkin benar karena saya mengandalkan ingatan dari dokumen yang pernah saya baca sengaja maupun tak sengaja.

Setelah kejadian itu, saya makin sadar bahwa membaca akan sangat bermanfaat kini dan nanti, karena kita tak tau kapan info yang didapat dari membaca akan berguna dalam kehidupan kita maupun orang lain. Dengan membaca, kita bisa mendapat bekal untuk menghadapai berbagai tantangan hidup, pun bisa membantu orang lain dengan pengetahuan yang kita miliki.

Kembali Membaca


Kini seiring bertambahnya kebutuhan saya akan informasi dan ilmu pengetahuan, saya semakin bersemangat untuk "melahap" berbagai bahan bacaan terutama buku-buku yang sudah lama bertengger di rak, lemari atau berserakan di kamar tanpa pernah dibaca lagi. Hehee...maluu deh saia. Selain itu, keinginan aktif nge-blog yang begitu menggebu juga mengharuskan saya kembali membaca, sebelum mulai menarikan jemari di atas tuts keyboard laptop.

Jadiii mungkin inilah resolusi membaca saya yang semoga segera dapat dieksekusi:
  1. Merapikan kembali lemari buku, lalu memindahkan dan  menata buku yang berserakan dimana-mana ke dalam sebuah lemari buku tsb,
  2. Meluangkan waktu untuk membaca setiap hari. Karena sejatinya kita telah dianugerahi cukup waktu, tinggal bagaimana kita mengaturnya untuk kegiatan yang positif. Tssaaahhh...gaya banget :D,
  3. Mencoba konsisten untuk menghabiskan satu buku sebelum berpindah pada buku lain,
  4. Mencatat intisari bacaan atau membuat mind-map agar tak mudah lupa dengan ilmu yang baru saja didapat.
Akhirnya, mari wujudkan setiap resolusi tersebut satu persatu, perlahan tapi pasti. Bismillah :)

No comments:

Post a Comment